ARTIKEL METODE XP
ARTIKEL METODE XP Dari Video Tersebut
Merancang suatu program
aplikasi tentunya membutuhkan suatu metode pengembangan perangkat lunak yang
khusus untuk membantu selama proses pengerjaan. Secara keseluruhan teknologi
informasi menjadikan metode pengembangan perangkat lunak bagian terpenting untuk
pengembangan teknologi informasi. Metode pengembangan perangkat lunak pun
menjadi semakin pesat perkembangannya. Sesuai dengan kebutuhan, perkembangan
metode tersebut menjadi unsur penting dalam perkembangan tingkat kebutuhan
teknologi informasi. Salah satu bentuk metode pengembangan perangkat lunak yang
berkembang saat ini adalah metode agile. Dan salah satu dari metode agile
adalah XP (Extreme Programming). XP adalah sebuah pendekatan atau model
pengembangan perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan
dalam proses pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan
fleksibel. Tahapan-tahapan yang harus dilalui dengan XP yaitu, tahapan
eksplorasi, perencanaan, iterasi pengembangan sistem, dan tahap produksi akhir.
Pada penelitian ini pendekatan metodologi XP digunakan untuk melakukan
perancangan pada sebuah aplikasi E-commerce berbasis M-commerce dalam penjualan
buku. Metode ini mendukung pola pengembangan yang iteratif dan inkremental
sehingga proses pengembangan dapat dilakukan lebih sesuai dengan kebutuhan dan
dapat mengakomodasi adanya umpan balik maupun perubahan kebutuhan dari klien
yang terkait dengan fungsi-fungsi pada aplikasi.
Merancang sebuah perangkat
lunak (software) membutuhkan suatu metode yang tepat agar dapat menciptakan
suatu software yang memiliki nilai kualitas yang baik, dari sisi desain dan
fitur untuk memenuhi kebutuhan pengguna (user). Hal ini terkadang menjadi suatu
kendala bagi programer yang akan membangun aplikasi tersebut. Dalam hal ini
mengingat akan kebutuhan seorang user yang akan menggunakan aplikasi yang akan
dibuat ini dengan memberikan rasa kemudahan haruslah terpenuhi. Terdapat banyak
metode pengembangan dan perancangan sistem aplikasi, seperti yang biasa dikenal
dengan SDLC (System Development Life Cycle). Dalam penggunaan metode baru yang
ada sekarang memberikan suatu pengaruh perubahan dalam suatu perancangan
aplikasi agar aplikasi yang dirancang terlihat lebih dinamis. Pada penulisan
artikel ilmiah ini penulis menggunakan Agile Methods dalam melakukan
Kent Beck merupakan orang
yang menciptakan metode XP selama ia bekerja di proyek Chrysler Comprehensive
Compensation (C3). Beck menjadi pemimpin proyek C3 pada bulan Maret 1996 dengan
mulai memperbaiki metodologi pengembangan yang digunakan dalam proyek
penggajian 10.000 karyawan Chrysler, yang terdiri dari kira-kira 2000 class dan
30.000 method. Extreme Programming (XP) adalah “sebuah pendekatan atau model
pengembangan perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan
dalam proses pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan
fleksibel” (Laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak, 2013). Tahapan-tahapan yang
harus dilalui dengan XP yaitu, tahapan eksplorasi, perencanaan, iterasi
pengembangan sistem, dan tahap produksi akhir. Adapun 12 aspek pada XP pada
tahapan-tahapan yang harus dikerjakan, diantaranya (Widhiartha, 2008:4):
: 1. The Planning Game Pada
aspek ini mirip dengan metode RAD (Rapid Application Development) dengan proses
yang singkat dan cepat, dengan tetap mengutamakan aspek teknik memisahkan unsur
bisnis dengan unsur teknis dan pertemuan intensif antara klien dan pengembang
perangkat lunak (software developing).
2. Small Releases Di aspek
small release, lingkup kegiatan release yang dilakukan dengan sekecil mungkin
pada XP. Setiap developer menyelesaikan sebuah unit atau bagian dari perangkat
lunak maka hasil tersebut harus segera dipresentasikan dan didiskusikan dengan
klien. Jika memungkinkan untuk menerapkan unit tersebut pada perusahaan, hal
itu juga dapat dilakukan sekaligus sebagai tes awal dari penerapan keseluruhan
sistem.
3. Metaphor Metaphor pada
dasarnya sama dengan arsitektur perangkat lunak. Keduanya menggambarkan visi
yang luas terhadap tujuan dari pengembangan perangkat lunak. Arsitektur yang
saat ini banyak berisi diagram dan kode semacam UML dianggap terlalu rumit
untuk dimengerti, terutama oleh klien. Metaphor, walaupun mirip dengan
arsitektur lebih bersifat naratif dan deskriptif.
4. Simple Design Pada XP
desain dibuat dalam lingkup kecil dan sederhana. Tidak perlu melakukan
antisipasi terhadap berbagai perubahan di kemudian hari. Dengan desain yang
simpel apabila terjadi perubahan maka membuat desain baru untuk mengatasi
perubahan tersebut dapat dengan mudah dilakukan dan resiko kegagalan desain
dapat diperkecil.
5. Refactoring Refactoring
adalah salah satu aspek paling khas dari XP. Refactoring sendiri sangat sesuai
untuk menjadi bagian XP karena Refactoring mengusung konsep penyederhanaan dari
proses desain maupun struktur baris kode program. Dengan Refactoring tim
pengembang dapat melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas program
tanpa kembali mengulang-ulang proses desain..
6. Testing XP menganut
paradigma berbeda dalam hal tes dengan model pengembangan perangkat lunak
lainnya. Jika pada pengembangan perangkat lunak lainnya tes baru dikembangkan
setelah perangkat lunak selesai menjalani proses coding maka pada XP tim
pengembang harus membuat terlebih dahulu tes yang hendak dijalani oleh
perangkat lunak. Berbagai model tes yang mengantisipasi penerapan perangkat
lunak pada sistem dikembangkan terlebih dahulu. Saat proses coding selesai
dilakukan maka perangkat lunak diuji dengan model tes yang telah dibuat
tersebut. Pengetesan akan jauh lebih baik apabila dilakukan pada setiap unit
perangkat lunak dalam lingkup sekecil mungkin daripada menunggu sampai seluruh
perangkat lunak selesai dibuat. Dengan memahami tahap ini kita dapat melihat
bahwa siklus pada XP adalah requirement analysis -> test -> code ->
design.
7. Pair Programming Pair
programming adalah melakukan proses menulis program dengan berpasangan. Dua
orang programer saling bekerjasama di komputer yang sama untuk menyelesaikan
sebuah unit. Dengan melakukan ini maka keduanya selalu dapat berdiskusi dan
saling melakukan koreksi apabila ada kesalahan dalam penulisan program. Aspek
ini mungkin akan sulit dijalankan oleh para programer yang memiliki ego tinggi
dan sering tidak nyaman untuk berbagi komputer bersama rekannnya.
8. Collective
Ownership XP menuntut para programer untuk berbagi pengetahuan untuk tiap baris
program bahkan beserta hak untuk mengubahnya. Dengan pemahaman yang sama
terhadap keseluruhan program, ketergantungan pada programer tertentu ataupun
berbagai hambatan akibat perbedaan gaya menulis program dapat diperkecil. Pada
level yang lebih tinggi bahkan dimungkinkan para programer dapat bertukar unit
yang dibangunnya.
9. Coding Standards
Dengan adanya coding standards yang telah disepakati terlebih dahulu maka
pemahaman terhadap program akan menjadi mudah untuk semua programer dalam tim.
Hal ini dapat diterapkan sebagai contoh pada penamaan variabel dan penggunaan
tipe data yang sama untuk tiap elemen semua record atau array pada program.
10. Continous
Integration Melakukan build setiap hari kerja menjadi sebuah model yang disukai
oleh berbagai tim pengembang perangkat lunak. Hal ini terutama didorong oleh
keberhasilan penerapan sistem ini oleh Microsoft dan telah sering
dipublikasikan. Dengan melakukan build sesering mungkin berbagai kesalahan pada
program dapat dideteksi dan diperbaiki secepat mungkin. Apabila banyak tim
pengembang perangkat lunak meyakini bahwa
2. Sejarah dan tahapan model tersebut
Extreme Programming atau dikenal XP adalah suatu metode dalam membangun software yang
dikembangkan oleh Agile Software Development. Pada metode
pengembangan perangkat lunak Extreme Programming atau XP ini didasari oleh
empat nilai, yaitu bagaimana pengembangan perangkat lunak
dilakukan yang didasarkan pada:
1.komunikasi
2.kesederhanaan
3.umpan
balik
4.keberanian
XP yang
merupakan singkatan dari Extreme Programming ialah merupakan suatu teknologi baru dari software development,
yang telah digunakan sejak 8
tahun yang lalu. Tidak seperti metode-metode software development yang lain seperti contoh
Rational Unified Process (RUP), metodologi yang baru ini lebih
menekankan pada perubahan dinamis dari user requirements. Metode ini hanya
memerlukan waktu dan programmer yang relatif sedikit dalam
pelaksanaannya. Extreme Programming atau XP, adalah suatu aturan dari
pengembangan yang didasarkan pada prinsip kesederhanaan, komunikasi,
feedback, dan keberanian.
XP didesain untuk digunakan oleh sekelompok tim kecil yang membutuhkan pengembangan perangkat lunak secara cepat di dalam lingkungan dimana requirement-pun
berubah secara cepat
pula. Extreme Programming (XP) merupakan suatu metodologi yang memungkinkan kita untuk membangun dan melakukan pengujian secara cepat terhadap sistem
tanpa mengorbankan kualitas . Dalam beberapa tahun ini,
para pengembang telah membuat atau
mengembangkan Java XP tools, dari XDoclet, Maven,
AntHill, dan Eclipse untuk Ant, JUnit, and Cactus. Yang menarik untuk diperhatikan adalah bahwa Extreme Programming muncul sebagai “pemimpin” metodologi pemrograman. Hal ini akan terlihat jika pemrograman dilakukan berdasarkan
trial and error programming
2.kekurangan
dan kelebihan
a. kelebihan
- Pelibatan client dalam proyek meningkatkan
transparansi dan hubungan antara vendor dank lien
- Frequent checkpoints dalam metode ini akan
membantu developer membuat perencanaan dan jadwal
- Feedback yang banyak akan membantu
meminimalisir risiko dan meningkatkan improvement
b. kekurangan
- Model ini membutuhkan meeting berkala dimana
bisa jadi mahal untuk kedua belah pihak
- Perubahan yang terlalu sering bisa mengganggu
developer dan cukup tricky untuk mengkalkulasi waktu dan estimasi harga
- Biaya untuk merubah requirement di kemudian
hari dalam proyek cukup mahal
3. Contoh
kasus proyek perangkat lunak yang menggunakan model tersebut
Penelitian ini membahas perancangan sistem informasi
inventaris yang mengelola pencatatan (naskah) barang ulasan (review) pada PT.
T3 Media Corp. dengan aplikasi perangkat lunak berbasis web. Tujuan penelitian
ini adalah membangun aplikasi web yang dapat digunakan oleh beberapa orang
secara bersamaan dan bersifat online. Metodologi perancangan perangkat lunak
yang digunakan adalah Extreme Programming (XP). Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah PHP (PreProcessor Hypertext) dengan menggunakan kerangka kerja
PHP CodeIgniter. Penelitian ini menghasilkan aplikasi web yang dapat mencatat
hasil review editor berupa dokumen naskah ke dalam database, sehingga aplikasi
ini dapat digunakan oleh editor untuk mendukung proses bisnis perusahaan.
Nama: Kristian Yunando
Npm: 19316009
Kelas: TK 19A
Link blogger: https://kristianyunando84.blogspot.com/2021/03/nama-kristian-yunando-npm-19316009_14.html
Komentar
Posting Komentar